Kamis, 02 Juli 2020

IBU TANGGUH

Yessi (34th) adalah seorang ibu tunggal selama delapan tahun, beliau berprofesi sebagai perias selama berada di kota Gorontalo. Suaminya meninggal dengan diagnosa kanker kelenjar getah bening st 4 pada saat anaknya berusia dua tahun. Ternyata ujian itu belumlah cukup, Yessy kembali di uji dengan sakit. Tepat November 2017 Yessy mengalami pembengkakan hebat di area mata, nanah dan darah mengalir bak air mata karena sakit itulah akhirnya Yessy tidak dapat bekerja lagi sebagai perias.

Selama satu tahun sakit itu dibiarkan hingga akhirnya, September 2018 Yessy di rujuk ke RS. Wahidin Makassar dengan diagnosa awal "infeksi saluran air mata". Awalnya ibu Yessi menolak untuk berangkat ke Makassar karena beliau tidak punya cukup uang untuk kebutuhan sehari-hari selama pengobatan, untuk tiket keberangkatan saja hanyalah bantuan dari teman-teman Yessy.

Putus asa dan pasrah adalah gejolak saat itu yang di rasakan oleh ibu Yessi. Dengan modal nekat dan tekad untuk sembuh akhirnya Yessy memberanikan diri berangkat bersama adiknya ke Makassar. Yessy dan adiknya sempat tidur di pelataran RS. Wahidin karena sama sekali tidak tempat tinggal, dan pada akhirnya ada seorang pasien memberikan salah satu nomor pengurus RSP IZI SULSEL. Dengan penuh harapan akhirnya ibu Yessi menghubungi nomor itu.
Rasa syukur yang sangat dalam beliau panjatkan ke Allah Swt karena akhirnya beliau menemukan tempat tinggal.

14 november 2018 beliau menjalani operasi pembuatan saluran air mata baru (Dacryocystomy). Setelah operasi beliau pulang ke Gorontalo dengan membawa silikon tub yg tergantung di mata selama lima bulan. Pada April 2019 Yessy kembali untuk melepas silikon tersebut. Harapan besar untuk sembuh terpaksa harus pupus karena operasi yang beliau jalani tersebut gagal. Jalur air mata yg di buat saat itu tidak berhasil. Belum cukup sampai disitu, ternyata ada penyakit lain yang di temukan dalam tubuhnya "Kista Payudara".  Yessy sempat menjalani operasi sebanyak 2 kali pada payudara kanan namun operasi itu tidak berhasil, diagnosanya naik menjadi "kanker saluran ASI", betapa hancur ibu Yessi saat mengetahui semua itu. Disisi lain beliau harus menjalani operasi ke 2 untuk mata dan operasi  ke 3 untuk kanker payudaranya.

Kini Yessy takpunya cukup keberanian untuk menjalani operasinya kembali,trauma mendalam dirasakannya saat menjalani operasi pembuatan saluran air mata, saat itu Yessy harus menjalani perawatan di ICU dengan kondisi darah yg keluar dari mulut hidung dan telinganya. Disisi lain tak ada sanak saudara yang dapat menemaninya sebab sang ibupun tengah menjalani terapi cuci darah. Yessy memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya menghabiskan sisa waktu yang dimilikinya bersama anak dan sanak saudaranya

0 komentar:

Posting Komentar

Anda ingin membuat sms gratis seperti ini Klik di sini
 
;